Pengertian
Pada proses penyulingan minyak mentah, terdapat 5 fraksi produk yang dihasilkan, yaitu: refinery gas (banyak mengandung metana, etana, dan hidrogen), light distillates (LPG, gasoline, naptha), middle distillates (kerosene, diesel oil), heavy distillates (fuel oil), dan residuum
(lubricating oils, wax, tar). Tiap kategori dari bahan bakar ini
memiliki boiling point pada kisaran temperatur yang berbeda-beda,
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Fractional distillation pada minyak mentah.
Bahan
bakar diesel secara umum adalah bahan bakar yang dapat digunakan di
mesin diesel. Yang paling banyak digunakan antara lain adalah minyak
diesel dan juga minyak solar. Namun, terdapat juga alternatif lain yaitu
biodiesel, biomass to liquid (BTL) diesel, ataupun gas to liquid (GTL)
diesel, yang sedang dalam perkembangan. Hal ini dimaksudkan agar emisi
yang dihasilkan dari proses pembakaran diesel fuel hanya mengandung
sedikit kandungan sulfur.
Minyak diesel merupakan hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam dan berbentuk cair pada temperatur rendah, dengan cetane number 40-45. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Selain itu, minyak diesel juga memiliki boiling point
yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Oleh karena itulah,
minyak diesel disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine
Diesel Fuel (MDF). Spesifikasi dari minyak diesel dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1. Spesifikasi minyak diesel sesuai Surat Keputusan Dirjen Migas No.002/P/DM/MIGAS/1979 Tanggal 25 Mei 1979.
Sedangkan minyak solar merupakan bahan bakar jenis distilat berwarna kuning kecoklatan yang jernih dengan cetane number 45. Penggunaan
minyak solar ini pada umumnya adalah untuk bahan bakar pada semua jenis
mesin diesel dengan putaran tinggi (di atas 1.000 RPM). Minyak solar
ini biasa disebut juga Automotive Diesel Oil (ADO) atau High Speed
Diesel (HSD). Spesifikasi dari minyak solar dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 2. Spesifikasi minyak solar sesuai Surat Keputusan Dirjen Migas 3675 K/24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006.
Teknologi
- Pengolahan
Minyak
mentah yang baru dikeluarkan dari dalam bumi disalurkan ke kilang
minyak untuk dilakukan penyulingan. Di kilang minyak ini, minyak mentah
dibagi-bagi menjadi fraksi-fraksi seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Proses penyulingan minyak mentah tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2. Diagram skematik penyulingan minyak mentah.
Untuk menghasilkan diesel oil, proses-proses yang ditempuh antara lain melewati:
§ Desalter Unit: untuk membersihkan minyak mentah dari garam yang iktu terbawa.
§ Atmospheric Distillation Unit: untuk menyuling minyak mentah menjadi fraksi-fraksi.
§ Hydrotreater ataupun Hydrocracker: Menggunakan hidrogen untuk meng-upgrade heavier fractions menjadi lighter fractions.
Dengan
proses penyulingan minyak (oil refinery) ini, dimaksudkan untuk
mengurangi kandungan sulfur yang terdapat di dalam minyak diesel.
Kemudian, digunakan juga diesel particulate filter untuk mengontrol
diesel particulate emission dan penggunaan NOx adsorber untuk mengurangi emisi NOx.
- Alternatif bahan bakar
Untuk alternatif dari minyak diesel antara lain:
§ Biodiesel:
merupakan bahan bakar non-fosil yang dapat dihasilkan dari minyak
nabati (vegifuel) ataupun dari lemak hewan (bio-lipids). Pencampuran
biodiesel ini dengan minyak diesel dapat mengurangi emisi pembakaran
yang dihasilkan.
§ Biomass to Liquid (BTL) Diesel: merupakan produksi biofuel dari biomass.
§ Gas to Liquid (GTL) Diesel: merupakan konversi dari gas alam menggunakan metode Fischer-Tropsch process atau mobile process, sehingga menjadi diesel oil (liquid).
Distribusi
Di
Indonesia, sarana dan fasilitas atau lembaga yang berperan dalam
pendistribusian bahan bakar minyak diesel umumnya melakukan kegiatan
penerimaan, penimbunan, dan penyaluran bahan bakar.
Jenis
bahan bakar minyal diesel ini banyak digunakan pada sektor transportasi
untuk jenis angkutan kendaraan air khususnya kapal laut, dan juga pada
sektor industri. Titik penyerahan atau penyaluran bahan bakar ini ke
konsumen adalah di depot atau instalasi bahan bakar atau di bunker
Pertamina. Pada sistem distribusi ini, bahan bakar minyak diesel
disalurkan ke konsumen dari instalasi atau depot dengan menggunakan
sarana transportasi berupa: tongkang, oil barge lighter, truk tangki,
rail tank wagon, maupun jaringan pipa. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Skematik alur distribusi minyak diesel di Indonesia.
Analisa Minyak Diesel
Pada
minyak diesel, terdapat beberapa parameter yang digunakan untuk
membedakan tiap jenis minyak diesel. Uji analisa untuk mengecek kualitas
dan kandungan yang terdapat dalam minyak diesel mencakup antara lain:
- API Gravity / Density / Relative Density
- Ash Content Test
- Flash Point Test
- Pour Point Test
- Sediment Content
- Sulfur Content Analysis
- Viscosity – Kinematic pada 40 dan 100 oC
- Water Content
- Cloud Point Test
- Color
- Copper Corrosion
- Distillation Test
Harga Minyak Diesel
Tabel 3. Harga bahan bakar diesel pertamina di daerah Jawa dan Sumatera per 15 Februari 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar